NEWSATU.COM – Meski tampil sangat berkelas, sang ‘Monster’ asal Jepang, Naoya Inoue, gagal meraih kemenangan angka dalam duel di Mohammed Abdo Arena, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (27/12).
Inoue hanya meraih kemenangan angka mutlak dalam 12 ronde atas Picasso yang sebelumnya tak terkalahkan. Kemenangan ini sekaligus mempertahankan gelar juara dunia kelas bantam super tak terbantahkan miliknya untuk kali keenam. Skor resmi juri adalah 120-108, 119-109, dan 117-111.
Majalah The Ring mencatat sang juara bertahan memenangkan setiap ronde tanpa balas (shutout).
Ini kali pertama dalam 13 tahun kariernya, Inoue dipaksa bertarung hingga ronde terakhir dalam dua laga berturut-turut. Sebelumnya pada September, Inoue juga menang angka atas Murodjon Akhmadaliev di Nagoya, Jepang.
Inoue (32-0, 27 KO) tampil memukau dalam partai utama ‘The Ring V: Night of the Samurai’ untuk meraih kemenangan gelar dunia ke-27 secara beruntun.
Hasil ini membuka jalan bagi superfight raksasa melawan rekan senegaranya yang juga masuk daftar pound-for-pound, Junto Nakatani, yang sebelumnya mengalahkan Sebastian Hernandez di partai tambahan utama.
“Penampilan saya malam ini kurang memuaskan. Saya seharusnya bisa lebih baik,” ujar Inoue dengan rendah hati melalui penerjemah. “Saya senang bisa menang, tapi saya sangat lelah. Saya butuh istirahat. Saya akan belajar dari laga ini dan menjadi lebih baik lagi.”
Baca Juga: Hasil Tinju Dunia – Alan Picasso Paksa Naoya Inoue Bertarung 12 Ronde di Riyadh, Sabtu (27/12)
Jalannya Pertandingan
Inoue memulai ronde pertama dengan tenang, seolah menantang Picasso untuk menyerang. Namun segera setelah itu, Inoue mulai mendikte permainan dengan jab tajam dan pukulan bertenaga. Sejak awal, Inoue beroperasi di level yang belum pernah dilihat oleh Picasso.
“Monster Mode” diaktifkan pada ronde kedua. Inoue menghujani Picasso dengan kombinasi kilat, terutama serangan ke arah badan. Picasso hanya bisa terpaku melihat lawannya meledak tepat di depannya. Meskipun Picasso sempat mendaratkan beberapa pukulan kanan, serangan itu hanya dianggap sebagai gangguan kecil bagi Inoue.
Setiap kali Picasso mencoba agresif, Inoue selalu membalas dengan pukulan yang lebih keras, lebih cepat, dan lebih mematikan. Pola ini perlahan menguras mental Picasso dan membuatnya ragu untuk melepaskan pukulan.
Picasso mendaratkan pukulan terbaiknya, sebuah hook kiri, di ronde kelima. Namun, Inoue langsung membalasnya dengan kombinasi empat pukulan dan double jab yang telak. Di titik ini, Inoue terlihat seolah sedang berlatih di sasana; ia bersandar di tali ring, memainkan taktik catch and shoot, dan menghujamkan tangan kiri yang tajam ke arah penantangnya.
Bukannya Picasso tidak mencoba, ia hanya tidak mampu menandingi level Inoue. Memasuki ronde ketujuh, intensitas serangan Picasso menurun drastis karena ia kehabisan ide untuk menembus pertahanan Inoue.
Hingga ronde-ronde terakhir, Inoue bermain dalam mode automatic pilot. Ia tidak pernah berada dalam bahaya, sementara Picasso tidak memberikan perlawanan berarti.
Menuju Duel Terbesar Sejarah Jepang
Sulit untuk menggambarkan betapa besarnya potensi duel Inoue vs Nakatani. Keduanya tak terkalahkan, keduanya juara dunia di berbagai kelas dalam masa keemasan mereka, dan keduanya adalah seniman KO sejati.
“Kami berdua meraih kemenangan hebat malam ini,” kata Inoue. “Tahun depan kami akan memutuskan apa yang terjadi, tapi penggemar di Jepang bisa mengharapkan sesuatu yang sangat luar biasa.”
Pertarungan tersebut direncanakan digelar pada 3 Mei di Tokyo Dome dan akan tercatat sebagai pertarungan terbesar dalam sejarah tinju Jepang.
Bagi para ahli, Inoue vs Nakatani adalah duel paling menarik di dunia tinju saat ini. Selain itu, Inoue juga menyatakan kesiapannya untuk menghadapi juara kelas bantam junior, Jesse ‘Bam’ Rodriguez, jika saatnya tiba.
Statistik CompuBox:
Dominasi Inoue terlihat jelas di semua kategori statistik:
- Total Pukulan Masuk: Inoue mendaratkan 158 pukulan lebih banyak dari Picasso.
- Jab: Inoue unggul telak 161-63.
- Pukulan Bertenaga (Power Punches): 167-107 untuk keunggulan Inoue.
- Pukulan Badan: 96-66 untuk Inoue.
- Rata-rata: Inoue mendaratkan 27 pukulan per ronde, sementara Picasso hanya mampu mendaratkan 14 pukulan per ronde.***







