Kamis, November 23, 2023

Kondisi Belum Stabil, Pemerintah Perlu Dukung Upaya Efisiensi Industri Manufaktur

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

JAKARTA, newsatu.com — Kamar Dagang dan Industri (Kadin ) Indonesia menekankan pentingnya pemerintah memberi dukungan terhadap perbaikan efisiensi di tengah tekanan harga pada industri manufaktur atau pabrik yang masih terus berlanjut.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani mengatakan selain karena adanya kenaikan biaya energi dan bahan baku, dukungan terhadap efisiensi diperlukan mengingat kondisi daya beli masyarakat yang belum pulih dan tidak stabil.

BACA JUGA :   Dalam 2 Pekan, Lebih dari 50 Ribu Pengunjung Nikmati Paviliun Indonesia di Dubai Expo

Dengan target pertumbuhan industri 4,5–5 persen pada tahun ini, dukungan pemerintah terhadap industri juga harus menyesuaikan.

BACA JUGA :   Minimnya Pembiayaan Dinilai LaNyalla Jadi Akibat UMKM Tak Maksimal

“Kalau tidak ada peningkatan efisiensi biaya produksi, industri nasional tidak bisa meningkatkan kinerja dengan maksimal karena beban operasional yang lebih tinggi atau penurunan demand pasar akibat inflasi yang lebih tinggi,” kata Shinta, Senin (3/1/2022).

BACA JUGA :   Pusat Bedah Robotik Indonesia Dibentuk di 2 Rumah Sakit, di Mana Saja?

Selain itu, biaya-biaya usaha pokok industri nasional di beberapa aspek juga masih merupakan yang termahal di ASEAN. Shinta berharap dukungan tersebut bisa dilakukan dengan reformasi-reformasi struktural terhadap iklim usaha sehingga biaya-biaya dapat ditekan untuk mendongkrak kinerja.

Kadin juga mendorong pemerintah untuk fokus pada fasilitasi peningkatan kualitas produk manufaktur dan pembenahan rantai pasok dalam negeri yang tidak berkesinambungan. Hal lain yang perlu dipercepat yakni ratifikasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), serta sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas untuk UMKM.

BACA JUGA :   Sepertempat Pelaku UMKM Kesulitan Dapatkan Pembiayaan Bank

“Itu untuk memastikan pelaku usaha manufaktur nasional tetap bisa memaksimalkan kinerja dengan memanfaatkan pasar ekspor bila demand pasar domestik belum cukup suportif,” ujarnya.

BACA JUGA :   Dubai Expo 2020 Ajang Strategis UKM Tunjukkan Potensi kepada Pasar Dunia
- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here