Jumat, Mei 30, 2025

Genjot Testing dan Tracing, Kenaikan Positivity Rate Covid-19 3,65 Persen

- Advertisement -spot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_img

JAKARTA, newsatu.com — Kenaikan kasus konfirmasi harian Covid-19 terus terjadi dalam satu pekan terakhir. Kemarin (30/1), angka kasus harian mencapai 12.422. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga terus menggenjot upaya testing dan tracing sebagai bentuk usaha deteksi dini.

Seiring dengan terus terjadinya kenaikan kasus dalam satu pekan terakhir, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid selaku juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, menyampaikan bahwa memang benar terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir.

”Positivity rate pekanan kita ada kenaikan sebesar 3,65%. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” ujar dr. Nadia.

BACA JUGA :   Omicron Terdeteksi di Jatim, LaNyalla Minta Pemprov & Masyarakat Lakukan Langkah Antisipasi

Nadia mengatakan bahwa untuk mendapatkan data yang komprehensif, sebaiknya data dilihat dalam 7 hari terakhir, tidak hanya fokus pada data harian.

Kenaikan positivity rate ini menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing. Per 30 Januari 2022, jumlah orang yang dites 5,75 per 1000 penduduk per pekan, jauh di atas angka anjuran WHO, 1 per 1000 penduduk per pekan.

”Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru. Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Covid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,” terang dr. Nadia.

BACA JUGA :   Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta per 21 Maret Turun 964 Kasus

Kenaikan angka kasus dalam satu pekan terakhir telah diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan Covid-19. Diharapkan hal ini dapat menjawab kekhawatiran masyarakat.

“Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan Covid-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat ditingkatkan sampai maksimal 156.847 tempat tidur.”

“Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia. Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak,” papar dr. Nadia.

BACA JUGA :   Perkembangan Data Kasus dan Vaksinasi COVID19 di DKI Jakarta per 2 September 2022

Agar angka kasus ini tidak bertambah semakin besar, dr. Nadia meminta agar masyarakat tetap patuh untuk menjalankan protokol kesehatan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Latest news
- Advertisement -spot_img
Related news
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini